SELAMAT DATANG DI KAMPUNG GEDONG RT 03/24 DESA BOJONGGEDE KABUPATEN BOGOR

Senin, 09 September 2013

Saya Terharu Melihat Gadis-Gadis Cantik Itu

16 orang gadis cantik berwajah asing, malam tadi menari tarian budaya Indonesia.
Tari Kipas Cendana, namanya. Musiknyapun, musik daerah kita, tentunya.
Kompak mereka membawakannya, meski tak begitu pas gerakannya. Ya, maklum mereka latihan hanya sekitar 7 jam saja, demi bisa menampilkan sesuatu yang berbeda dihadapan penonton. Ah, saya terharu melihatnya. Sempat menitikkan air mata ketika semalam gadis-gadis cantik yang berasal dari belahan dunia itu meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti irama, dalam persembahan bakat mereka yang ditampilkan didepan ribuan undangan yang berasal dari dalam dan luar negeri itu.

16 Kontestan Miss world 2013 sedang membawakan Tari Kipas
16 Kontestan Miss world 2013 sedang membawakan Tari Kipas
Apalagi, ketika Daniel Mananta, sang host diacara tersebut menyapa salah seorang penari. Miss perwakilan dari Canada, menjadi sasaran Daniel untuksedikit ber chit-chat tentang tarian yang dibawakan setelah mereka merampungkan tarian yang berdurasi sekitar 5 menitan itu.
Ketika Miss yang berambut ikal ini menyebutkan bahwa tarian yang dibawakannya adalah tarian kombinasi dari Sumatra, Bali, Jawa, dan Maluku dengan logat khasnya, ah, saya kembali terharu. Terharu….. ketika SUMATERA, BALI, JAVA (Jawa), dan MALUKU disebut oleh orang asing. Bangga mendengarnya.
Ya, enam belas kontestan penari Tari Kipas Cendana itu adalah perwakilan dari Panama, Kanada, Chili, Hungaria, Portugal, Spanyol, Hong Kong China, Thailand, Malaysia, Dominica, Curacao, US Virgin Island, Afrika Selatan, Kenya, Botswana, dan Indonesia pastinya. Mereka mempersembahkan tarian itu pada opening seremonial Miss World 2013, di Nusa Dua, Bali, semalam. Disiarkan langsung oleh sebuah saluran televisi swasta. Dan semua masyarakat Indonesia, bahkan dunia, bisa menikmatinya, termasuk saya, yang memang menantikan acara tersebut.
Tak hanya Tari Kipas Cendana yang hadir malam itu, Tari Kecak khas Balipun juga ditampilkan diacara berkelas Internasional tersebut. Pakaian adat Bali merajalela menguasai panggung dengan pesona gadis Bali yang begitu piawai memainkan ketrampilan liukan mata dan tubuhnya. Semua mata terpana melihatnya. Tak terkecuali dengan mata saya.
Ehmm..biasanya, kalau tak ada ajang ini, saya akan menonton acara disaluran TV lainnya. Tapi, berhubung ini acara spesial dan Indonesia sedang menjadi sorotan seluruh dunia, karena menjadi tuan rumah perhelatan Miss World 2013, maka saya pun tak berpindah channel, hehehhe
Apalagi, ketika diakhir acara, semua kontestan yang berjumlah sekitar 130-an dari berbagai negara didunia ini membawakan parade baju adat Indonesia dari seluruh nusantara. Wow, berdecak kagum saya melihatnya. Ya, melihat wanita berwajah bule memakai baju adat Palembang yang begitu glamour. Gadis berkulit hitam membawakan baju daerah Minahasa dan Papua, lengkap dengan “hiasan’ yang membalut kepalanya. Ada lagi yang berambut pirang berbalut busana adat Minang dengan anggunnya. Dan wanita bermata biru mengenakan baju yang biasa dipakai oleh Abang None Jakarte, sebagai baju adat Betawi. Ah, betapa indahnya. Suatu kebanggaan luar biasa menyaksikannya. Sayapun kembali terharu dan terpesona melihatnya. Saya yakin, gadis-gadis itupun bangga membawakan baju daerah asli Indonesia yang unik dengan berjuta adat dan ragam itu.
Kontestan Miss World 2013, berbalut busana adat Nusantara
Kontestan Miss World 2013, berbalut busana adat Nusantara
Opening ceremonial itu memang dikemas dengan cukup baik menurut saya. Pengisi acara yang tampil menyanyipun memakai busana serba indah dan senada. Ada Novita Dewi, Lea simajuntak, Kamasean, Ungu dan masih banyak lagi.
Ya, ditengah sorotan beberapa elemen masyarakat Indonesia yang tak menyetujui atau keberatan dengan berlangsungnya acara ini dibumi pertiwi, paling tidak ada sisi positif yang bisa diambil.
Tentu, kita bisa menebak, ketika semua kontestan ini pulang kembali kenegaranya masing masing, mereka akan bercerita kepada teman, keluarga, dan handai taulannya tentang betapa menakjubkan Indonesia dengan beratus-ratus bahasa dan berjuta keragamannya. Betapa indahnya Bali, betapa luarbiasanya sambutan negara yang banyak dikira orang negara tak aman dan sarang teroris itu. Masih banyak lagi citra negatif negara kita di mata luar. Namun, mudah-mudahan orang-orang yang pernah datang ke negara yang gemah ripah loh jenawi ini, bisa menepis semuanya. Semua keraguan tentang Indonesia.
Saya tak bermaksud tuk membela ajang ini, ditengah banyaknya hujatan orang. Tak bermaksud pula menyanjung wanita-wanita cantik itu secara berlebihan. Namun saya hanya ingin melihat sisi lain dari adanya ajang ini.
Sisi yang terkadang tak terlalu dianggap orang.
Sisi yang terlupakan.
LUPA, kalau setiap ada hal yang negatif, pasti ada sisi positif yang ada nilainya. Dengan menonton acara tadi malam, saya juga baru tau ada nama-nama negara yang selama ini tak pernah saya dengar sebelumnya.
LUPA, kalau Indonesia juga perlu mempromosikan budaya dan keanekaragaman daerahnya, sebagai salah satu faktor penarik wisatawan yang datang. Dan tentu ini bisa menguntungkan negara dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, yang berimbas menaiknya tingkat ekonomi rakyat.
LUPA, kalau Indonesia juga negara yang terbuka terhadap dunia luar.
LUPA, kalau Indonesia, bukan hanya milik penduduk dan nenek moyangnya saja, tapi juga milik semua mahluk yang hidup di dimuka bumi ini.
Dan , LUPA ….. kalau kita ini adalah bersaudara.
source :  ekafikri
Sumber Foto:
http://manado.tribunnews.com/2013/09/08/…
www.kapanlagi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila Diundang ke Walimah Nikah

Setelah berjalannya bulan Syawal, kita jumpai kian berdatangannya undangan walimatul urs (pernikahan). Undangan silih berganti menghampiri, ...